468x60 Ads

Demo image Demo image Demo image Demo image Demo image >

BAHASA HTML

0 komentar

Dalam postingan ini, saya ingin membagi informasi tentang beberapa tag-tag khusus yang dapat digunakan dalam bahasa html.
1. <a > URL <a/>
    Tag tersebut digunakan untuk meng-input atau memasukan shortcut (jalan pintas) menuju halaman web lain ke dalam blog. Sehingga kita dapat menuju ke halaman tersebut hanya dalam sekali klik. Halaman web tersebut juga dapat kita beri judul sesuai dengan keinginan kita, agar lebih enak dilihat. Cara pengaplikasian tag tersebut adalah seperti pada contoh di bawah ini:

                       <a href="http://www.twitter.com">MY TWITTER </a>

2. <marquee> teks </marquee>
    Tag tersebut berfungsi agar teks yang kita inginkan dapat bergerak ke atas, ke bawah, maupun ke samping dengan mengubah direction  atau arah.
Contohnya:

                        <marquee direction="down"> Guten Morgen </marquee>

3. <marquee scrollamount="5">teks</marquee>
    Tag tersebut berfungsi untuk mengatur kecepatan teks berjalan. Cara pengaplikasiannya adalah dengan   mengganti angka pada scrollamount dengan besar kecepatan yang kita inginkan.
Contohnya:

                         <marquee scrollamount="2"> Guten Morgen </marquee>

4. ....</br>
   Tag tersebut berfungsi sebagai enter atau untuk membuat line baru pada teks.
   Pengaplikasiannya:
                        <a href="http://www.twitter.com">Twitter </a></br>
                        <a href="http://www.facebook.com"> Facebook </a>

5. <b> teks </b>
    Tag tersebut berfungsi untuk membuat teks menjadi tebal
    Contohnya:

                        <b> teks tebal </b>

6. <u> teks </u>
   Tag tersebut berfungsi untuk membuat teks bergaris bawah
   Contohnya:

                      <u> teks bergaris bawah </u>

7. <i> teks </i>
   Tag tersebut digunakan untuk mengubah teks menjadi cetak miring.
  Contohnya:

                      <i> teks bercetak miring </i>

8. <font color="green"> teks </font>
    Tag tersebut digunakan untuk merubah warna teks menjadi warna yang kita inginkan dengan mengubah nama warnanya.
Contohnya:

                     <font color="blue">teks berwarna biru</font>

9.<font face="times new roman"> teks </font>
   Tag tersebut digunakan untuk merubah font teks menjadi font yang kita inginkan dengan cara mengubah nama fontnya.
Contohnya:

                    <font face="century gothic"> teks dengan font century gothic </font>

10. <p align="center">teks</p>
      Tag tersebut digunakan untuk mengatur teks agar berada di posisi yang kita inginkan seperti di tengah, di kiri maupun di kanan. Caranya dengan mengubah center untuk di tengah dengan left untuk di kiri atau right di kanan.
Contohnya:

                   <p align="left"> teks berada di kiri </p>

UNDANGAN BERBAHASA JAWA

0 komentar

Bissmillahirohmaanirrohim

Assalamu 'alaikum Wr. Wb.
Rinenggo sagunging pakurmatan.
Kanthi hangajab nugrahing Gusti Ingkang Maha Agung, mbok bilih wonten dhanganing penggalih saha longgaring wekdal, kula sak kluwarga nyuwun kanthi sanget rawuh panjenengan mbenjang ing,
Dinten : Setu Wage
Suryo Kaping : 18 September 2010
Wanci : Tabuh 19:00 wekdal iring kilen (Ba'da Isya')
Panggenan : Griyo Fantasi no.1 Way Halim Permai
Wigatosing Atur : Tanggab Warsa
Wasana sanget ing pangajeng-ajeng kawula awit agunging kawigatosan rawuh panjenengan, mugi Gusti Ingkang Maha Asih tansah peparing berkah wilujeng ing sedayanipun. Amin.

Wassalamu 'alaikum Wr. Wb.

MY IDOL "CHRIS BROWN"

0 komentar

Born: May 05, 1989 in Tappahannock, VA
Years Active: 00's
Genre: R&B

In November 2005, Chris Brown’s Scott Storch-produced “Run It!” -- a rewrite of Usher’s “Yeah!” -- topped the Billboard Hot 100, making the 16-year-old singer the first male artist in over a decade to top the chart with a debut single. While there was nowhere to go but down, at least in terms of chart positions, the pop-oriented R&B vocalist was only getting started. By the end of the decade, he was one of the biggest active pop stars, with a clutch of Top Ten singles and platinum albums to his credit, along with constant comparisons to Michael Jackson and several acting roles on the side. His momentum slowed little when, in 2009, he pleaded guilty to assaulting girlfriend Rihanna -- one of the year’s biggest celebrity news stories.


Brown came from a small Virginia town called Tappahannock. Like a lot of kids born since the early '80s, he was initially into his parents' favorite music but eventually fell under the spell of hip-hop. Around the time he reached puberty, he discovered his singing ability and switched his focus away from MC'ing. A move to New York led to being discovered by Tina Davis, a Def Jam A&R executive who became the singer’s manager shortly after losing her position to the Sony-BMG merger. The Jive label, due in part to its track record with younger artists who had established longevity (like Britney Spears and Justin Timberlake), won the bidding war for Brown and lined up several production and songwriting heavyweights, including Jermaine Dupri, Bryan-Michael Cox, Dre & Vidal, Sean Garrett, and Storch, for his self-titled first album. An immediate Top Ten hit when it was released in 2005, Chris Brown not only featured the number one “Run It!” but two other Top Ten singles in “Yo (Excuse Me Miss)” and “Say Goodbye.” Exclusive, released in 2007 and a bit of a departure from the squeaky-clean image displayed throughout the debut, was even more successful, featuring the number one single "Kiss Kiss" and two other Top Five hits. Yet another Top Five hit came with “No Air,” a duet with Jordin Sparks that appeared on Sparks' own self-titled album.


In March 2009, Brown was charged with felonious assault of Rihanna -- an altercation that had prevented his then-girlfriend from taking the stage at the Grammy Awards. Brown was scheduled to perform as well, but he did not appear and maintained a low profile for several months. A fairly substantial backlash resulted in Brown’s songs being pulled from rotation on several radio stations. Ultimately, however, it had little bearing on the progress of his music and acting careers; the week prior to the December release of his third album, Graffiti, the single “I Can Transform Ya” was well on its way to reaching the Top 20 of the Hot 100, and his acting roles -- which had already included spots in Stomp the Yard and a recurring role on The O.C. -- hadn’t shown any sign of drying up. Graffiti fell considerably short of gold-selling status, but it was nominated for a Grammy award in the category of Best Contemporary R&B Album, and the Tank collaboration "Take My Time" was nominated for Best R&B Performance by a Duo or Group with Vocals. Weeks after the 2011 Grammy Awards ceremony, Brown released his fourth album, F.A.M.E., which already had four singles on the charts. Andy Kellman, Rovi

TUGU TANI

0 komentar


Liputan6.com, Jakarta: Hanya dalam hitungan detik, keriangan itu berubah petaka. Kedua belas pejalan kaki tersambar mobil di halte bus Tugu Tani, Gambir, Jakarta Pusat, Ahad (21/1) siang silam. Keadaan begitu pilu, mengerikan, tubuh-tubuh bersimbah darah bergelimpangan, delapan orang bahkan meregang nyawa di sana. Seorang korban lainnya akhirnya juga mengembuskan napas terakhir.

Tak pernah ada yang menyangka kepergian mereka melepas penat beban hidup sejenak di kawasan silang Monumen Nasional atau Monas, jadi kepergian selamanya. Teguh Hadi Purnomo, satu di antara korban selamat menuturkan kejadian tragis tersebut.

Sempat pingsan, Teguh tak ingat lagi luka-lukanya. Dengan kekuatan tenaga yang tersisa, ia mengguncang sang anak, Yusuf, agar tetap hidup. Namun, manusia berusaha, Allah yang menentukan.

Usai sudah liburan si kecil Yusuf dan tiga kerabat dari sang sopir bajaj ke Monas. Mereka pun akhirnya pulang kampung ke Jepara, Jawa Tengah, namun tak lagi bernyawa.

Air mata belum mengering, keluarga korban pun berupaya melepas ikhlas kepergian mereka yang terkasih. Termasuk Ujay, empat sekawan pencinta futsal yang turut tewas. Seperti sudah firasat akan pergi selamanya, status Facebook ujay berpamitan menyiratkannya.

Santunan Jasa Raharja senilai Rp 25 juta memang tak pernah bisa mengganti nyawa-nyawa yang terenggut. Firmansyah tak sempat menimang sang jabang bayi, meninggalkan istri yang tengah hamil tujuh bulan.

Pun demikian Mulyadi yang harus rela melepas Buchari atau Ari pergi selamanya dalam duka mendalam. Dan, kepedihan itu turut dirasakan warga lainnya.

Ternyata, sempat-sempatnya sang pengemudi maut Afriyani Susanti mengunci mobil ringseknya usai menghantam dua belas pejalan kaki. Ia terlihat datar saja. Wajahnya tersirat gelisah, namun bukan karena sedih usai menjagal sembilan nyawa. Kegeraman banyak pihak tak pelak muncul disertai tanda tanya. Kok bisa tak merasa bersalah?

Tabir mulai terkuak. Foto pesta minuman keras dan narkotik Afriyani terunggah di dunia maya. Bahkan, bermunculan plesetan celoteh dan pesan bagi sang pengemudi maut. Mulai dari akun Twitter bernada galak, pesan berantai permintaan mengebut di DPR, hingga anekdot disamakan dengan Gayus Tambunan menyamar versi terbaru.

Petaka ini seolah menyengat publik. Terlebih, soal fenomena narkoba bagai puncak gunung di lautan, masih sedikit yang tersingkap. Modus terbaru terus bermunculan, terakhir via lautan lepas narkoba diselundupkan. Setahun terakhir, pil ekstasi yang disita naik 110 persen.

Tekanan sosial lingkungan, terjebak pusaran gaya hidup salah arah, bisa jadi faktor kuat seseorang terjerat narkoba. Dikabarkan pula, Afriyani sedang mencari jodoh, terlacak di laman indonesiancupid.com. Rasa kepercayaan diri dan eksistensi saat mengonsumsi narkoba bagai pil mujarab pengobat beban hidup. Ironis, rasa ini jelas semu semata, bahkan justru berbuah petaka.(ANS)


My opinion about this accident :
I think this accident should not happen, if the driver was obeying the rules. She should not drive while intoxicated or affected by drugs. I agree if she was given a punishment. I am also sorry to the families of the victim, may they be able to be patient in facing this accident.

0 komentar

AUTOBIOGRAFI




1. Masa Balita

Penulis dilahirkan di kota Bandar Lampung – kota yang terkenal dengan menara Sigernya, pada hari Minggu tanggal 5 januari 1997 di Rumah Sakit Bumi Waras pukul 14:00 wib, dari pasangan Marliana dan Tri Hartono. Penulis dilahirkan dengan berat 3,2 kg dan panjang 50 cm. Dia dilahirkan sebagai anak pertama dari 2 bersaudara.  Dia diberi nama oleh ayah dan ibunya “Muhammad Dimas Irfan Hartono”. Penulis mempunyai seorang adik laki-laki bernama Muhammad  Reanaldi Farhan Hartono yang sekarang berumur 11 tahun dan duduk di kelas 6 SD di SDN 2 Rawa Laut Bandar Lampung. Semenjak lahir,penulis tinggal di sebuah rumah jln. Dempo Nomor 1A Bandar Lampung.
Penulis sangat sayang terhadap adiknya, sebagai anak yang paling tua mempunyai beban yang berat dan harus memberikan contoh teladan yang baik kepada adiknya. Sering kami bertengkar karena hal sepele kakak beradik, tetapi perselisihan itu tidak sampai berlarut-larut, karena kami diajarkan oleh ayah dan ibu bagaimana agar selalu kompak dan selalu memaafkan.

2. Masa Taman Kanak – Kanak

Sebelum memasuki taman kanak – kanak, penulis terlebih dahulu belajar mengaji di Taman Pendidikan Al-Quran AL-Ikhlas ( TPA ) dekat rumah. Di sana ia belajar membaca dan menulis huruf Arab. Dia juga  belajar  tentang  doa – doa, surat – surat pendek, cara berwudhu, dan juga cara solat yang benar. Selang beberapa bulan, tepatnya usia tiga tahun enam bulan, penulis pun resmi menjadi siswa Taman Kanak – Kanak pertiwi. Penulis duduk di kelas B4 , dengan wali kelas Ibu Elly. Di sana, dia memiliki banyak teman.  Di sekolah ini, penulis belajar membaca, menulis, berhitung, menyanyi, juga menari. Penulis dikenal dengan anak yang baik dan mudah bergaul oleh ibu guru.
Saat pertama kali belajar menulis, penulis merasa sangat kaku. Apalagi jika menulis tegak bersambung. Tangannya sampai harus dipegangi oleh Ibu Guru karena sulitnya menulis huruf tersebut . Meski sudah dibantu, tulisannya pun masih jelek dan terlihat tidak teratur atau seperti “cacing kepanasan” yang  sulit untuk dibaca. Namun Ibu Guru tidak pernah memarahi dia karena beliau sangat memakluminya.
Sekolah sang penulis yang terletak di Jl. H Juanda No 10 ini, memiliki banyak permainan yang dapat dimainkan pada saat waktu istirahat, seperti perosotan, ayunan, jungkat -  jungkit , tempat memanjat. Semua tersedia tetapi dengan jumlah yang terbatas . Jadi, setiap siswanya diwajibkan untuk antri. Pada saat itu penulis mengikuti belajar tambahan aritmatika/ sempoa yang diadakan tiap hari Selasa dan Kamis sepulang sekolah.
Menjelang perpisahan, murid murid diwajibkan menampilkan bakatnya. Mulanya penulis diajak wali kelasnya ikut dalam pentas drama, setelah dibujuk oleh Ibu Guru , akhirnya ia pun mau untuk menjadi tokoh dalm drama tersebut, penulis pun berlatih sangat rajin. Sebelum pentas dimulai, penulis sempat mencari ibunya yang tiba-tiba tidak ada digedung tersebut. Inilah salah satu kelemahan penulis , ia tidak bisa di antar oleh orang tuanya sebab jika ia di antar ia pasti tak bisa jauh dari mamanya. Penulis pun menangis. Akhirnya Ibu Guru membujuknya agar ia tidak menangis. Selesai pertunjukan , dilanjutkan pentas-pentas yang lain seperti menyayi, menari, bina vokalia, dll

3. Masa Sekolah Dasar
Setelah lulus dari taman kanak – kanak, tepatnya pada tahun 2002, penulis melanjutkan pendidikannya ke jenjang sekolah dasar.  Ia melanjutkan ke SDN 2 Rawa Laut Bandar Lampung. Penulis duduk di kelas 1F di sekolah yang terletak di Jl. Cendana No. 33 Tanjung Karang Timur ini , dengan wali kelas  Ibu Wayan. Di kelas ini, terdapat 47 siswa yang belajar dan menuntut ilmu di dalamnya. Saat kelas 1, sekolah dimulai pukul 07.15 dan berakhir pada pukul 10.00. Penulis duduk sebangku dengan Muhammad Hadidi. Saat kelas 1 penulis punya pengalaman di yang tak dilupakan yaitu pada saat jam pelajaran penulis terlihat mengobrol bersama temannya dan kemudian guru pun melihat dan menjewer kuping penulis.
Penulis  naik ke kelas 2F dengan wali kelas ibu Elly Elida. Setelah beberapa bulan berjalan penulis dipilih oleh wali kelasnya untuk menjadi ‘Ketua Kelas’ , penulis cukup kaget. Penulis disebut oleh wali kelasnya dengan tulisan terbaik dengan tegak bersambung dibanding yang lainnya dengan tulisan cetak. Saat kelas 2 adalah saat yang menentukan untuk pembagian kelas 3 nantinya. Pada saat pembagian raport kenaikan kelas 3, penulis mendapatkan ranking di kelasnya yaitu mendapat ranking 3. Penulis merasa senang sekali karna sewaktu semester ke-1 dia hanya mendapat ranking 4.

Pada kelas 4, penulis masuk kelas unggulan ke-2 yaitu kelas 4E. Pada saat itu penulis sangat senang bermain sepak bola, dan sering mengikuti kompetisi-kompetisi sepak bola antar sekolah. Setiap olahraga ia selalu bermain bola dengan teman laki-laki sekelasnya.
Pada kenaikan kelas 5, ia tetap dikelas 5E dengan walikelas Bapak Elly. Saat di kelas 5E ini ia mempunyai beberapa sahabat semenjak kelas 4 sampai sampai membuat perkumpulan yang bernama “RnR. Mereka sering pergi bersama. Pada saat akhir semester penulis mendapat peringkat 3 saat semester 1 dan peringkat ke 2 saat semester ke 2. Di kelas 6 ini, ia ditempatkan di kelas 6H dengan wali kelas Ibu Hartini. Kebanyakan teman temannya masih sama dengan sewaktu kelas 5, lagi - lagi ia sekelas dengan sahabatnya. Kelas  6  ini menjadi masa – masa terakhir di sekolah dasar. Di  tahun  ini juga,     mereka
harus lebih giat lagi belajar. Ketika kelas 6, penulis sangat menyukai pelajaran Bahasa Inggris. Dia pernah mendapatkan nilai tertinggi untuk mata pelajaran ini, mengalahkan teman yang terpintar di kelas. Ia sangat bangga. Saat kelas 6 ia pernah ditunjuk mengikuti seleksi olimpiade IPA.
Ujian Sekolah sudah di depan mata, penulis dan teman – temannya telah diberi bimbingan dari sekolah untuk mengahdapi ujian ini. Berbagai macam tambahan pelajaran pun telah diberikan . Akhirnya jerih payah mereka tidak sia – sia , semua siswa dan siswi SDN 2 Rawa Laut Bandar Lampung angkatan 2007/2008 lulus 100%. Penulis pun lulus dengan nilai yang tidak terlalu mengecewakan berhasil masuk 5 besar kelas.


4.    Masa Sekolah Menengah Pertama

Setelah lulus dari Sekolah Dasar, penulis melanjutkan pendidikan ke jenjang SMP. Penulis sempat mendaftar SMPN 2 Bandar Lampung dengan jurusan SBI. Penulis mampu lolos hingga tahap ke-3 yaitu test psikotes , bahasa inggris dan komputer. Saat pemilihan lolos seleksi wawancara orang tua nama penulis tidak tercantum di dalamnya. Ia sangat kecewa , jerih payah yang ia lalui sampai tahap ke-3 mendapat hasil yang mengecewakan. Akhirnya saat PPDB SMP jurusan reguler , penulis mendaftar kembali di SMPN 2 dengan pilihan untuk dijadikan calon sekolahnya. Pilihan pertama SMPN 2, dilanjutkan dengan SMPN 1, dan terakhir SMPN 23. Penulis sangat menginginkan masuk ke SMPN 2, dan dewi fortuna sedang berpihak padanya. Dia akhirya masuk ke SMPN 2 walaupun jurusan reguler. Ia sangat bahagia karena hasil yang ini tidak mengecewakan tetapi menyenangkan. Sebelum menerima pendidikan formal di SMP ini, penulis terlebih dahulu menjalani MOS. Penulis berada di kelompok Eropa. Saat itu siswa – siswi baru diwajibkan memperkenalkan dirinya masing – masing. Penulis sangat  menikmati MOS ini karena dia sangat menginginkan belajar disekolah ini . Pada saat MOS banyak anak yang bertanya “kamu dari SD mana?”. “Dari SD Teladan”, penulis menjawab. “Oh, dulu kelas 6 apa disana?” “Aku dulu kelas 6H hehe”, penulis kembali menjawab . Lalu orang yang bertanya kaget, ”Hah? kelasnya banyak banget ya”. Penulis selalu tertawa setiap mendengar pertanyaan seperti itu.
Pada kelas 7, penulis masuk di kelas 7A dengan wali kelas Ibu Citra Dewi. Disana penulis sekelas dengan beberapa teman SD. Penulis pernah dipilih oleh gurunya untuk menjadi bendahara. Saat masih menduduki kelas 7 adaptasi pun belum berjalan dengan lancar , namun perlahan pasti penulis bisa beradaptasi bagaimana dilingkungan SMP. Tidak terasa satu semester telah berlalu. Ulangan semester pun telah dilaksanakan. Pada suatu pagi yang cerah di saat upacara bendera, Kepala Sekolah mengumumkan siapa yang berhasil mendapatkan juara umum di sekolah. Ternyata, sang penulis tidak berhasil mendapatkan peringkat 1 disekolahnya yang baru itu.
Saat kenaikan kelas 8 , ia ditempatkan di kelas 8C dengan wali kelas Ibu Merita Marpaung. Di kelas 8C tersebut semua sahabat sahabatnya ada dikelas tersebut. Tetapi ada beberapa sahabatnya yang tidak sekelas dengannya.  Kelas D’cicak sebutan untuk kelas 8C. Seluruh anak kelas 8C sangatlah kompak, sehingga membuat sang penulis betah berada di kelas ini.
Penulis aktif di kegiatan ektrakulikuler basket. Ekskul ini cukup eksis di SMPN 2. Anggota, pelatih, dan alumni sangatlah baik. Lomba pertama yang diikuti oleh penulis yaitu lomba Basket Putra saat kompetisi Texas diadakan oleh SMAN 4 Bandar Lampung setingkat Provinsi. Mereka tidak yakin menang, karena melihat banyak lawan yang tangguh. Dan akhirnya pun mereka belum mendapatkan juara karena masih kurang latihan dengan giat, lomba kedua diadakan oleh Fransiskus saat itu adalah event ‘ Fransiskus Day ‘. Perkembangan permainan tim mereka sudah cukup meningkat dan sangat solid. Tetapi sayangnya tim mereka belum bisa menjadi juara. Kejuaraan terakhir tim DEUX Spanda putra adalah kompetisi basket yang diadakan oleh Kemuning Auto Club (KAC), di kejuaraan terakhir ini mereka bersungguh-sungguh bagaimana caranya agar mendapatkan juara karena lomba-lomba sebelumnya selalu kalah, mereka berlatih dengan giat dan sangat fokus. Kejuaraan pun sudah dimulai, mereka berhasil mengalahkan SMPN 5 Bandar Lampung dengan telak. Di pertandingan kedua kami sangat pesimis melawan Xaverius Metro, dari postur tubuh pemain SMPN 2 sudah kalah, tetapi mereka tetap optimis dan akhirnya menang dengan point tipis yang tak diduga-duga, dan tim SMPN 2 pun melangkah ke final.  Mereka sedikit kecewa dengan hasil yang didapat pada saat final melawan Xaverius Teluk, tim Xavete ternyata lebih kompak dan dari segi individual tim  sangat baik. Akhirnya tim DEUX SMPN 2 Bandar Lampung mampu menyumbangkan prestasi kepada sekolah tercintanya, mereka bangga dan puas meski belum mendapatkan yang terbaik. Penulis aktif dalam Basket hanya sampai kelas 9 semester 1.
Sistem pengacakan kelas masih berlaku di SMPN 2. Pada saat kenaikan kelas 9 ,seluruh siswa diacak kelasnya. Anak kelas D’cicak sangat sedih karena harus berpisah kelasnya satu sama lain. Mereka sudah seperti keluarga sendiri yang sulit untuk dipisahkan. Terlalu banyak kenangan indah yang ada di kelas D’cicak.
Penulis masuk di kelas 9A, dan di kelas itu ternyata masih mayoritas anak-anak  kelas 8C. Di kelas yang baru ini, penulis duduk bersama Ekky Ariansyah Utomo. Sparta sebutan dari kelas 9-4 dengan kepanjangan ‘Sembilan Empat Rame Tapi Asik ‘ adalah kelas yang kompak sejak awal , seru , kebersamaan yang kuat , dan saling mengerti satu sama lain. Di kelas ini ia merasakan bahwa kebersamaan lebih penting , Sparta dengan wali kelas Ibu Tri Mawarni sering melakukan aktivitas yang tidak terlupakan sampai saat ini. Di Sparta banyak sekali julukan julukan , salah satunya penulis di juluki ‘Blacky’ karena warna kulit sang penulis agak gelap. Saat berada di tahun akhir sekolah, seluruh siswa – siswi harus berjuang ekstra keras agar dapat lulus dengan nilai yang memuaskan. Begitu juga dengan sang penulis. Penulis tidak ingin mendapat hasil yang mengecewakan. Maka dia belajar sangat giat.
Saat semester dua, siswa kelas Sembilan diwajibkan mengikuti pelajaran tambahan yang diadakan oleh sekolah. Tambahan ini diadakan sampai sore. Jika hari Senin dan Rabu,pulang pada pukul 16.30 . Dan pada hari Selasa serta Kamis,pulang pada pukul 16.00. Terkadang penulis dan teman – temannya merasa sangat jenuh karena terlalu banyak materi yang harus dikuasai, tetapi semua dilakukan untuk mendapatkan hasil yang maksimal.
Tidak jarang sesudah les tambahan di sekolah, banyak siswa yang melanjutkan lesnya lagi di tempat bimbingan belajar di luar sekolah. Sekolah pun sering memberikan Try out untuk melatih para siswanya agar lebih mudah menjawab soal – soal pada UN nantinya. Siswa – siswi pun menjalani LUN ( Latihan Ujian Nasional ) dan LUS ( Latihan Ujian Sekolah ). Mereka bahkan telah “mual” untuk membulat – bulatkan jawaban dengan menggunak pensil 2B. Mereka segera ingin melaksanakan Ujian Nasionalnya, lalu melaksanakan Ujian Akir Sekolah. Semuanya telah membuat mereka sangat jenuh.
Akhirnya tibalah saat dilaksanakan UN. SMPN 2 di awasi guru dari sekolah lain. Bahkan, di awasi oleh kepolisian. Setelah diadakan UN, diadakanlah UAS dan dilanjutkan dengan Ujian Praktek. Dalam ujian praktek diuji berbagai macam pelajaran, seperti pelajaran seni tari, seni musik, biology, fisika, dll.
Pengumuman hasil UN sangatlah lama, sekitar dua bulanan. Pada saat itulah dibuka pendaftaran untuk kelas SBI di SMAN 2 Bandar Lampung dan SMA 9 Bandar Lampung. Penulis mendaftarkan dirinya ke SMAN 2 Bandar Lampung. Karena tidak ingin mengecewakan kedua orangtuanya, ia belajar dengan penuh ketekunan dan diimbangi dengan berdoa. Akhirnya usaha sang penulis tidaklah sia -  sia. Dia masuk ke SMAN 2 Bandar Lampung dengan urutan 115. Dan beberapa hari kemudian, hasil UN diumumkan. Seluruh siswa SMPN 2, termasuk sang penulis, lulus dengan hasil yang cukup memuaskan.

5.    Masa Sekolah Menengah Atas

Sebelum mengikuti kegiatan belajar formal di SMAN 2 Bandar Lampung ini, penulis terlebih dahulu mengikuti pra-MOS dan MOS. Tujuan dari pra-MOS ini untuk menyiapkan segala sesuatu sebelum MOS. Seluruh nama kelompok MOS diambil dari nama makanan. Seperti Coto , Gudeg , Karedok , Papeda , Pecel , Pempek , Peyeum , Rujak , sampai Seruit. Penulis masuk ke dalam kelompok Peuyeum- nama makanan – dengan PJ ( penanggung jawab ) Ka Nabil, Ka Ary, Ka Imul, dan Ka Alfahry. Dalam Pra-MOS sangatlah menyiksa, siswa diwajibkan mengikuti latihan PBB di siang hari. Pra-Mos diadakan 3 hari dari jam 7 pagi – jam 5 sore. Cukup melelahkan tetapi sangatlah asik. Dan pelaksanaan MOS sama seperti pelaksanaan Pra-MOS. Tetapi pada hari terakhir MOS, kegiatan ini diadakan di Lembah Hijau. Disana diadakan berbagai macam lomba yang menguji kekompakan kelompok, seperti lomba yel – yel. Setelah mengikuti seluruh rangkaian kegiatan Pra-MOS dan MOS, akhirnya diadakalah pembagian kelas. Dan sang penulis masuk ke kelas X4 dengan wali kelas ibu Nirpiana . Penulis duduk sebangku dengan Norman Fahryl dari sekolah yang sama dengan penulis. Penulis merasa senang karena mempunyai teman-teman yang asik seru seperti kelas X4 dengan sebutan SEPATU.
Harapan penulis untuk kedepan adalah  dapat membahagiakan kedua orang tua serta keluarga, dan dapat lebih sukses dalam menggapai cita cita. AMIN.